Pada kenyataannya Bios sangat berperan penting
terhadap performa sebuah system computer. Hal ini sudah dibuktikan pada
setiap pengujian motherboard dengan menggunakan BIOS terbaru. Hasilnya
terjadi peningkatan yang cukup signifikan antara sepuluh hingga dua
puluh persen, terutama untuk motherboard baru.
Tidak jarang pula update BIOS justru memiliki kemungkinan menurunkan
performa. Sama seperti update firmware, tujuan dari update BIOS tak lain
adalah untuk memperbaiki
bug maupun menambah dukungan sebuah hardware terhadap hardware lainnya.
Setiap proses
pasti ada resiko yang mungkin terjadi, begitu juga ketika melakukan
update BIOS. Risiko yang mungkin terjadi saat gagal melakukan update
BIOS adalah motherboard tidak dapat melakukan proses booting sama
sekali. Hal ini sama saja dengan mati total. Meskipun hardware dapat
menyala, namun system tidak akan melakukan booting karena CPU tidak
menemukan script yang
tersimpan dalam BIOS ROM ( kosong karena terhapus saat gagal melakukan
update BIOS). Hal inilah yang kemudian membuat hampir sebagian orang
enggan atau bahkan takut untuk melakukan update BIOS.
Namun kini,
hampir semua produsen motherboard memberikan kemudahan dan solusi yang
berbeda untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan saat update BIOS.
Khusus pada motherboard baru, meskipun memiliki nama teknologi yang
berbeda, pada kenyataannya proses yang dilewati bisa dikatakan sama.
Mereka menanamkan dua buah chip BIOS ROM yang salah satunya berfungsi
sebagai BIOS cadangan jika terjadi kegagalan. Dengan demikian
motherboard tetap dapat digunakan kembali tanpa perlu melaukan hard modding dengan mengganti chip BIOS ROM ataupun cara sejenis yang lainnya.
Selain itu
dengan semakin berkembangnya teknologi, update BIOS menjadi sebuah hal
yang mudah dan terjamin tingkat keamanannya. Hampir semua produsen
motherboard memberikan kemudahan dalam update BIOS dengan
menyertakan berbagai software, baik pada windows maupun feature pada
BIOS . Sebut saja GIGABYTE dengan @BIOS, MSI dengan M-Flash, dan ASUS
dengan ASUS EZ Flash. Ditambah dengan feature dual BIOS yang berfungsi
sebagai cadangan. Jadi anda tak perlu khawatir lagi saat akan melakukan
update BIOS.
LANGKAH-LANGKAH UPDATE BIOS DENGAN FITUR FLASH BIOS
1. 1.
Cek terlebih dahulu versi BIOS yang saat ini digunakan dengan membuka
menu pada BIOS ataupun melihatnya dengan bantuan software CPU-Z
2. 2.Download
BIOS terbaru melalui website resmi produsen motherboard yang digunakan.
Gunakan BIOS final release jangan gunakan BIOS versi BETA.
3. 3.Baca terlebih dahulu buku panduan dari motherboard yang digunakan
4. 4.Sediakan
USB flash drive dengan format FAT32 dan letakkan file update BIOS yang
baru di luar folder (root) agar bisa terdeteksi langsung.
5. 5.Nyalakan computer dan masuk kedalam system BIOS dengan menekan tombol “DEL” atau tombol lainnya sesuai yang tertera pada layar.
6. 6.Di
dalam menu BIOS, cari feature untuk update BIOS yang telah disediakan
sesuai dengan jenis BIOS yang digunakan unutk melakukan update.
7. 7.Back-up terlebih dahulu BIOS lama anda kedalam flashdrive dengan nama “OLDBIOS” atau yang lainnya sesuai keinginan anda.
8. 8.Pilih file BIOS yang baru dan mulai update BIOS. Tunggu hingga proses update selesai. Pastikan listrik dirumah stabil.
9. 9.Setelah selesai system akan meminta reboot. Pilih OK dan motherboard anda telah siap digunakan kembali dengan BIOS terbaru.
ADS HERE !!!